STORY: Art Of Doing Nothing
Art of Doing Nothing
13. 13. 13.
Bagi segelintir
orang, mungkin hanya angka belaka yang terkadang dihubungkan menjadi sebuah
angka sial. Namun tidak bagi kami, siswa pelajar tahun ini. Selebrasi dan
kongratulasi terhadap hal-hal yang telah ditempuh & diperjuangkan pada
bulan puasa tahun ini, menjadi hal pokok. Memang, beberapa guru memberikan
“trik jitu” penggunaan “pekerjaan”, membuat siswa-siswa terbelenggu dalam tugas
hari raya, bukan tunjangan hari raya, namun tetap saja kata “libur” bagi saya
adalah hal yang membahagiakan.
“Hahaha. Liburan.
Baru libur semester, tambah lagi libur gini,”
ucap saya kepada teman saya. Memang benar, 3 minggu sebelumnya kami telah melewati
liburan semester, dan karena bulan puasa diadakan Agustus, kami kembali menikmati tidur pagi dan bangun siang,
mengobati kerinduan selama 3 minggu lamanya. Liburan 2 minggu, bingung saya
melakukan apa. Apakah belajar menyusul ketertinggalan? Atau melakukan art of doing nothing, seperti dalam
penggalan? Hmm. Sepertinya saya akan melakukan yang kedua.
“Liburan ya liburan,
jangan belajar, besok ga ada libur
panjang lagi loh hahaha,” Lantur
seorang teman dari chat di blackberry.
Sampai jumpa belajar, halo gabut!
14.18.
1 minggu liburan
tidak berasa dilewati. Seni tidak melakukan apa-apa ini ternyata memakan waktu
juga. Tidak berasa, roda waktu berputar, tanpa menghasilkan suatu yang
bermanfaat & produktif. Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, hingga Sabtu.
Tidak ada yang sangat